kayuh terus roda kehidupanmu


fuad taufiqurrachman
18107030107



D.I Yogyakarta merupakan daerah wisata yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. D.I Yogyakarta memiliki beragam jenis bentuk kepariwisataan, baik itu wisata budaya, wisata alam, wista kuliner, maupun wisata jenis lainnya. Dengan adanya pariwisata, tentu akan mendatangkan berbagai dampak positif antara lain dampak lingkungan, sosial, budaya, dan dampak ekonomi. Dari segi ekonomi adanya pariwisata membawa berbagai macam dampak meliputi dampak langsung, tidak langsung, dan lanjutan. Dampak langsungnya bagi pekerja dikawasan wisata tersebut termasuk pemerintah daerah. Dampak tidak langsung salah satunya bisa berupa meningkatnya permintaan akan transportasi umum publik, dan dampak berkelanjutannya tentu berhubungan dengan pemerintah dan masyarakat yang bekerja di bidang pariwisata ataupun tidak secara langsung tapi mendapatkan dampak positifnya. Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, maka suatu negara akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan setiap obyek wisata tersebut.
Pariwisata juga merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu, karena berwisata bisa menghilangkan kejenuhan, mengetahui peninggalan sejarah dan budaya, bisa berbelanja dan bisnis.Selain itu, Pariwisata merupakan hal yang kompleks dan bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, social, ekonomi, politik dan budaya.
Salah satunya adalah Towil Fiets yang terletak di Desa Bantar, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo menawarkan paket wisata keliling desa dengan Sepeda Onthel. Wisata ini bermula dari hobi sang pemilik yakni Bapak Muntowil yaitu mengoleksi sepeda onthel yang terkenal antik dan unik. Kini, Towilfiets telah mempunyai ratusan sepeda onthel yang terparkir rapi di Joglo milik Muntowil dan siap digunakan untuk berkeliling desa oleh para wisatawan. Sepeda Onthel ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan terutama wisatawan asing. Wisatawan yang berkunjung mayoritas berasal dari Eropa khususnya Belanda karena sejarah Onthel sangat erat sekali kaitannya dengan negara tersebut. Namun, banyak juga wisatawan yang datang dari negara-negara lain seperti Republik Cheko, Amerika, Finlandia, dan lain-lain. Meski begitu, banyak juga wisatawan yang berasal dari Indonesia yang berwisata disini untuk melepas penat melupakan sejenak hiruk pikuk kehidupan perkotaan dan merasakan damainya suasana desa nan sederhana bersama Towil Fiets.
Sepeda onthel adalah jalan hidup yang dipilih oleh Towil. Barangkali itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kecintaan Muntowil ini terhadap sepeda onthel. Ratusan sepeda onthel saat ini menghuni rumah Towil di desa Bantar Wetan, desa Banguncipto, kecamatan Sentolo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Towil ingin memperlihatkan kepada wisatawan bahwa dengan naik sepeda di desa, wisatawan bisa melihat aktivitas masyarakat di sawah mulai dari menanam pagi, memanen padi, sampai menyemai padi. Kemudian sambil bersepeda bisa melihat buah yang ditanam masyarakat seperti pada saat musim rambutan, mangga, jambu, atau memetik buah pisang melon, nanas coklat, yang banyak terdapat di desa. Terus di desa juga banyak kegiatan masyarakat yang sudah ada sejak puluhan tahun seperti pembuatan tenun tradisional, pembuatan tempe, pembuatan pecut, pembuatan kerajinan tas dan masih banyak lagi.

Kegiatan yang ada di desa ini sudah berjalan dengan sendirinya selama bertahun-tahun dan tidak perlu di-setting. Konsep inilah yang coba ia perkenalkan kepada agen Belanda Karel van Beekom. Towil pun kemudian dikenalkan dengan sejumlah agen wisata di Belanda, dan akhirnya dipilihlah Towil sebagai bagian dari program tour Indonesia.
Dari awal didirikan target pasar wisatawan Towilfiets adalah wisatawan luar negeri, khususnya keluarga dari segmen menengah ke atas. Jadi tiap satu keluarga nanti akan ditemani oleh satu guide yang akan mengantar berkeliling desa. Sehingga interaksi wisatawan dengan warga akan lebih berkualitas.

source foto tertera.

Komentar